01936 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001000118084001600128100002200144245007600166250001900242260004300261300003300304520131600337650002001653990001801673990001501691INLIS00000000000086120220803110423 a0010-1018000054ta220803 g 0 ind  a9789791857680 a371.3 a371.3 DIN m0 aDindin Jamaluddin1 aMetode pendidikan anak :bTeori dan praktik /cDr. H. Dindin Jamaluddin aCetakan ke - 1 aBandung :bPustaka Al-Fikriis,c[2010] ax + 126 hlm :bIlus ;c24 cm aBuku ini menegaskan bahwa internalisasi keimanan harus dimulai dari keluarga dengan metode Talqin. Hal ini erat kaitannya dengan suatu ekspektasi bahwa jika suatu bangsa dan negara mengharapkan karakter yang kuat dari warga negaranya, maka ia harus mengawalinya dari pembenahan di dalam keluarga. Artinya bahwa jika kondisi sosial yang diharapkan adalah baik, maka itu harus dimulai dari keluarga. Karenanya, apa yang terjadi di dalam keluarga akan menjadi acuan terhadap apa yang akan terjadi dalam lingkup yang lebih luas. Dapat dibayangkan jika kehidupan sosiologis yang terjadi di dalam keluarga tidak berjalan baik, maka sulit kita berharap kehidupan dunia yang baik. Implikasinya anak memiliki perilaku yang dissatisfied (tidak merasa puas), disenganged (tidak merasa terlibat), disaffected (tidak terpengaruh), disrespectful (tidak merasa dihormati), dan disruptive (merasa terganggu). Dengan demikian, metode talqin perlu disampaikan kepada peserta didik sejak lahir sampai meninggal dunia. Tujuannya adalah untuk menanamkan keimanan seseorang sehingga ia selalu berada dalam alur dan aturan Allah. Dengan kata lain, tujuan metode talqin adalah untuk menjaga agar peserta didik senantiasa berada dalam kualitas kemanusiaannya sebagai hamba Allah yang tawadhu dan tawakal. - sumber dari sampul belakang 4aPendidikan anak a0085400200854 aCL1CL17630