03004 2200205 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001000118084001400128245012100142250001000263260005300273300003700326650001700363520240300380990001502783INLIS00000000091901620240308094525 a0010-0324000121ta240308 g 0 ind  a9786023869350 a633.2 a633.2 BAH aBahan pakan dan formulasi ransum /cRistanto Utomo, Ali Agus, Cuk Tri Noviandi, Andriyani Astuti, Abdul Razak Alimon aCet.2 aYogyakarta :bGajah Mada University Press,c2022 axix,203 halaman :bilus ;c23 cm 4aPakan Ternak aBAHAN makanan ternak atau bahan pakan (feedstuff) adalah sesuatu yang diberikan untuk ternak sebagai pakan, baik tunggal maupun campuran,sebagai nutrisi demi kelangsungan hidup, berproduksi, dan bereproduksi. Bahan makanan ternak berdasarkan asalnya dapat dibedakan menjadi dua, yakni nabati atau berasal dari tumbuhan dan hewani atau berasal dari hewan. Pakan nabati dapat berasal dari batang, daun, biji, atau hasil ikutannya. Selain itu, juga dapat berasal dari hasil ikutan industri pertanian, perkebunan, dan sisa fermentasi. Semua itu mengakibatkan komposisi kimia bahan pakan menjadi berbeda. Berdasarkan kandungan nutrisinya, pakan nabati dapat dibagi menjadi sumber serat, sumber energi, sumber protein, sumber vitamin, dan sumber mineral. Oleh karena komposisi kimia setiap bahan pakan berbeda, buku ini membahas tentang peringkat kualitas bahan pakan berdasarkan komposisi kimianya. Peringkat kelas bahan pakan dikenal dengan klasifikasi bahan pakan yang dikeluarkan oleh National Research Council (NRC), Amerika Serikat, yang membagi bahan pakan menjadi 8 kelas, yaitu: 1. hijauan kering dan jerami; 2. pastura, tanaman padangan, hijauan segar; 3. silase; 4. sumber energi; 5. sumber protein; 6. sumber mineral; 7. sumber vitamin; dan 8. aditif. Pembagian atau klasifikasi bahan pakan ini memudahkan peternak untuk menyusun ransum atau saat ingin menggantikan bahan pakan yang telah digunakan karena kemudian bahan pakan tersebut tidak tersedia. Dalam buku ini dapat dijumpai data komposisi bahan pakan dari kelas satu sampai kelas lima. Data tersebut sangat dibutuhkan untuk menyusun ransum, baik untuk ternak unggas, nonruminansia, maupun ruminansia. Selain itu juga memuat beberapa anti kualitas atau anti nutrisi yang dikandung beberapa pakan. Pengetahuan ini sangat penting agar ternaknya tidak mengalami gangguan pertumbuhan atau kematian akibat anti kualitas yang terdapat dalam bahan pakan. Keberhasilan usaha peternakan salah satunya ditentukan oleh tepatnya pemberian pakan sesuai dengan tujuan pemeliharaannya. Hal ini tidak terlepas dari pembuatan ransum atau formulasi pakan yang akan diberikan menggunakan bahan pakan yang banyak tersedia, harga murah, tetapi tetap berkualitas tinggi. Dalam buku ini juga dibicarakan dasar-dasar formulasi ransum dan pembuatan premix, yaitu campuran vitamin mineral yang disertai contoh pembuatannya. -sumber dari kata pengantar aCL1CL11005