01990 2200229 4500001002100000005001500021035002000036245010100056100001800157300003500175006001800210007000300228008004100231260004500272082001000317084001600327020001800343650002500361520133500386990001501721990002401736INLIS00000000091753820230823084515 a0010-08230004601 aEmpati, penalaran moral, dan pola asuh :bTelaah bimbingan konseling /cDr. Sigit Muryono, M.Pd.0 aSigit Muryono avii + 160 hlm :bIlus ;c24 cma ta230823 g 0 ind  aYogyakarta :bGala llmu Semesta,c[2009] a371.4 a371.4 SIG e a9789791759588 4aKonseling Pendidikan aBuku ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama adalah Cerita Film di Televisi dan Empati Anak, yang membedah bagaimana terjadi perdebatan mengenai aktivitas cerita film anak di televisi yang dapat meningkatkan kemampuan empati seorang anak. Bagian kedua, Lembaga Pendidikan dan Penalaran Moral Anak menjelaskan tentang perbedaan antara siswa yang bersekolah di sekolah yang bernafaskan Islam, seperti Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Islam Terpadu dengan sekolah umum. Siswa-siswa yang bersekolah di SLTP lebih cenderung cepat meningkatkan daya penalaran moralnya. Bagian ketiga, Pola Asuh Alami dan Kematangan Beragama menjelaskan bahwa tumbuh kembang mahasiswa yang berkepribadian dan beradab sangat dipengaruhi oleh pola asuh kedua orangtuanya, di mana pola asuh Islami berdasarkan ajaran-ajaran Islam memiliki hubungan yang positif dengan kematangan beragam mahasiswa. Hubungan positif ini menunjukkan adanya hubungan searah, yaitu kenaikan persepsi pola asuh Islam secara proporsional diikuti dengan kenaikan kematangan beragama. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa yang mendapatkan pola asuh Islami dan orangtuanya melalui pembiasaan, keteladanan, perhatian, dan nasehat ketika masih kecil memberikan pengaruh dalam meningkatkan nilai-nilai keagamaan ketika memasuki masa remaja. - sumber dari sampul belakang buku aCL1CL15449 aCL105449CL105449CL1