01948 2200445 4500001002100000005001500021006001800036007000300054008004100057020001500098035002000113082001200133084001800145100003300163245008700196250003300283260004200316300003500358520076800393650003101161700002401192990001601216990001601232990001601248990001601264990001601280990001601296990001601312990001601328990001601344990001601360990001601376990001601392990001601408990001601424990001601440990001601456990001501472990001501487INLIS00000000091295520221028035345a ta221028 g 0 ind  a9794074101 a0010-1022000431 a959.802 a959.802 MAR s0 aMarwati Djoened Poesponegoro1 aSejarah nasional Indonesia IV /cMarwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto aEdisi ke - 4, cetakan ke - 8 a[Jakarta] :b[Balai Pustaka],c[1993] axxi + 389 hlm :bIlus ;c23 cm aSejarah Indonesia pada abad XVIII dan XIX ditandai oleh hubungan yang makin intensif antara kekuasaan-kekuasaan tradisional dan kekuasaan asing, dalam hal ini kekuasaan Belanda. Dalam hubungan ini nampak pula, bahwa intensitas hubungan tersebut di tiap-tiap daerah di Indonesia tidak sama. Hal ini terutama disebabkan karena proses historis masuknya pengaruh dan meluasnya kekuasaan Belanda di daerah satu dan lainnya tidak paralel. Dapat pula dikatakan, bahwa tiap-tiap daerah mempunyai sejarah sendiri, yang kadang-kadang tidak nampak sama sekali hubungannya dengan daerah lain. Namun dengan menggunakan datangnya pengaruh kekuasaan Barat sebagai aliran pokok (mainstream) dapat dicari hubungan yang terdapat antara daerah-daerah tersebut. - sumber dari Prakata 4aIndonesia -- Sejarah lokal0 aNugroho Notosusanto aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL110242 aCL1CL15278 aCL1CL15278